Banjarnegara Punya Potensi Besar untuk Produksi Kopi Berkualitas Baik

Terkini.id, Banjarnegara – Kabupaten Banjarnegara, khususnya di bagian selatan, ternyata ada potensi besar untuk memproduksi kopi robusta yang berkualitas baik.

Kopi Robusta dari Banjarnegara selatan sudah sangat siap untuk diracik dalam beragam olahan kopi yang dijamin enak dan juga mampu bersaing dengan kopi dari daerah lain.

Hal itu terungkap saat Pelatihan Budidaya Kopi dan Pengolahan Paska Panen yang diselenggarakan oleh Paguyuban Petani Kopi Banjarnegara Selatan (KOBASEL) pada tanggal 10-12 Juli 2020, bertempat di Kafe Mbah Krajan Semampir Banjarnegara. Acara itu didukung sepenuhnya oleh Pemdes Twelagiri, Pemdes Gunungjati, Asosiasi UKM Kopi Jawa Tengah (ASKKOPI), Kafe Mbah Krajan dan Gerakan Semampir Kreatif (GESEK). 

Ahmad Mustaien memberikan materi Pelatihan Petani Kopi (Dokumentasi Kobasel)

Baca Juga: SMK 1 Bawang Banjarnegara Gelar Aksi Bagi Masker Non Medis

“Ternyata Banjarnegara juga punya kopi yang enak,” ungkap Ahmad Mustaien yang akrab disapa dengan Gus Taien, Ketua Asosiasi UKM Kopi Jawa Tengah (ASKKOPI), saat memberikan materi pelatihan.

Gus Taien memberi saran kepada para Petani Kopi Banjarnegara Selatan untuk saatnya mulai berani dan percaya diri menyajikan kopi hasil panennya sendiri kepada setiap tamu yang datang.

Baca Juga: Siaga Darurat Covid-19 di Banjarnegara Sampai 29 Mei

“Jadikan budaya ngopi enak di rumah maupun di kampung sendiri,” lanjut Gus Taien.

Lahan Pertanian Kopi di desa Twelagiri Pugedongan Banjarnegara (Dokumentasi Kobasel)

Banjarnegara bagian selatan diuntungkan dengan kondisi tanah yang gembur. Dengan ketinggian sekitar 350 mdpl, sebagian besar lahan di Banjarnegara selatan sangat cocok untuk ditanami kopi jenis robusta.

“Di desa Twelagiri tanahnya bagus,” kata Sulton dari Litbang ASKKOPI, saat memberi materi praktek lapangan di desa Twelagiri.

Baca Juga: Untuk Korban Virus Corona yang Ditolak Warga, Pesantren di Banjarnegara...

Secara umum kopi robusta bisa ditanam pada lahan dengan ketinggian di bawah 800 mdpl, imbuh Sulton. Bahkan jika cara pengolahan kopi lebih disempurnakan lagi, niscaya kopi Banjarnegara selatan bisa jadi kopi juara.

Para petani kopi Banjarnegara Selatan sangat antusias mengikuti Pelatihan Budidaya Kopi dan Pengolahan Paska Panen yang dilaksanakan selamat tiga hari.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya pelatihan pengolahan kopi karena bisa menambah wawasan tentang perkopian,” kata Faturohman, petani kopi desa Twelagiri, kecamatan Pagedongan Banjarnegara.

Berkaitan dengan program pariwisata, Banjarnegara selatan juga berpotensi besar untuk membangun dan mengembangkan wisata desa yang berbasis pertanian kopi juga produk olahan kopi.

“Sangat mendukung adanya kegiatan positif dari Paguyuban Petani Kopi Banjarnegara Selatan. Diharapkan akan ada kelanjutannya demi memajukan kopi Banjarnegara,” pesan Indarto Ishak, Kepala Desa Twelagiri. 

Peserta Pelatihan Petani Kopi Banjarnegara Selatan (Dokumentasi Kobasel)

“Semoga nantinya Paguyuban Petani Kopi Banjarnegara Selatan dengan kegiatan Srawung Tani bisa jadi aksi yang saling mendukung dan memajukan petani kopi Banjarnegara,” harap Andi Azis Gunawan, Ketua Paguyuban Petani Kopi Banjarnegara Selatan (KOBASEL).

Raja hanyalah tuan negeri. Petani adalah pemilik negeri.

Bagikan